Bagaimanakah Seharusnya Setiap Muslim Mengisi Waktu
Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang beriman dan beramal saleh dan wasiat-mewasiati supaya kebenaran dan wasiat-mewasiati menetapi kesabaran?
BAGAIMANAKAH SEHARUSNYA SETIAP MUSLIM MENGISI WAKTU
Iman selalu bertambah dan baerkurang. Bertambah krn melaksanakan perintah Allah swt berkurang krn maksiat/melanggar larangan Allah swt. Dengan demikian Iman itu selalu dinamis tidak setatis. Hanya ada dua kemungkinan utk Iman apakah bertambah atau berkurang. Tidak ada kemungkinan yng ketiga. Oleh krn itu tiap muslim dan muslimah haruslah bijaksana dalam menggunakan waktu. Yang terpenting adl agar Iman selalu bertambah dijaga jangan sampai berkurang.
Perhatikan firman Allah swt. “Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang beriman dan beramal saleh dan wasiat-mewasiati supaya kebenaran dan wasiat-mewasiati menetapi kesabaran.”
“Maka apabila kamu telah selesai kerjakanlah dgn sunguh-sungguh yg lain dan kepada Rabbmu saja seharusnya kamu berharap.”
“Sesungguhnya dalam penciptaan banyak langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang mterdapat tanda-tanda bagi ulul albab orang-orang yg mengingat Allah sambil berdiri duduk dan berbaring serta mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi “Ya Rabbkami tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa api neraka.”
Aisyah r.a. berkata Artinya “Bahwasannya Rosululloh SAW selalu berdzikir kepada Allah di tiap waktu.” .
Rasulullah saw. Bersabda Artinya “Sesungguhnya mataku terpejam tapi hatiku tidak pernah tidur.”
Allah swt. Mensifati orang-orang yg beriman dgn gambaran jelas dan terperinci seperti tercantum dalam surat Al-Furqon Artinya“Ibadurrahman itu orang-orang yg berjalan dimuka bumi dgn rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka mereka mengucapkan kata-kata keselamatan. Dan orang yg melalui malam hari degan sujud dan berdiri kepada Rabb mereka. Dan orang-orang yg berkata
“Ya Rabb kami jauhkanlah adzab Jahannam dari kami sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yg apabila membelanjakan mereka berlebih-lebihan dan tidak kikir dan adl di tengah-tengah antara yg demikian. Dan orang-orang yg tidak menyeru ilah yg lain beserta Allah dan tidak membunuh nafs yg diharamkan Allah kecuali dgn alas an yg benar dan tidak berzina barang siapa yg melakukan semua itu niscaya dia mendapat . akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yg bertaubat beriman dan mengerjakan amal sholih; mk mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dgn kebajikan. Dan adl Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang yg bertaubat dan mengerjakan amal sholih mk sesungguhnya diabertaubat kepada Allah dgn taubat yg sebenar-benarnya. Dan orang-orang yg tidak memberikanpersaksian palsu dan apabila mereka bertemu dgn mereka lalui saja dgn menjaga kehormatan dirinya. Dan orang-orang apabila diberi peringatan dgn ayat-ayat Rabb mereka mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yg tuli dan buta. Dan orang-orang yg berkata “Ya Rabb kami anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yg bertaqwa.” Mereka itulah orang yg dibalasi dgn martabat yg tinggi krn kesabaran mereka dan mereka disambut dgn penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal didalamnya. Syurga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. Katakanlah “Rabbku tidak mengindahkan kamu melainkan kalau ada ibadatmu. padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? Karena itu kelak .”
“Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwa kamu berdiri kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan segolongan dari orang-orang yg bersamamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu utu maka Dia memberi keringanan kepadamu krn itu bacalah apa yg mudah dari Al-Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yg sakit dan orang-orang yg berjalan dimuka bumi mencari sebagian dari karunia Allah;dan oraang-orang yg lain lagi yg berperang di jalan Allah maka baacalah apa yg mudah dari Al-Qur’an dan dirikanlah shalat tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allahsuatu pinjaman yg baik. Dan kebaikan apa saja yg kalian perbuat utk dirimu niscaya kamu memperoleh nya di sisi Allah sebagai balasan yg paling baik dan paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampun kepada Allah;sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Rasulullah saw. Bersabda Artinya “Sebagian dari tanda baiknya keislaman seseorang dia meninggalkan apa-apa yg tidak bermanfaat.”
Juga dalam sabdanya yg lain tentang sifat orang yg beriman Artinya“Sekali-kali tidak akan kenyang seorang yg beriman dari berbuat kebaikan sehingga akhirnya jannah .”
Waktu adalah hidup itu sendiri. Menyia-nyiakan waktu berarti menyia-nyiakan hidup. Menyia-nyiakan hidup berarti melakukan dosa krn manusia hrs bertanggung jawab di hadapan Allah swt. Atas ni’mat yg dikaruniakan kepada manusia yg salah satunya adalah ni’mat kehidupan.
Perhatikan beberapa ayat dibawah ini
“?Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang keni’matan .”
“Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat .”
“Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yg dibisikkan oleh nafsunya ketika dua malaikat mencatat amalperbuatannya yg satu duduk di sebelah kanan dan yg lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapanpun yg diucapkannya melainkan ada di dekatnya pengawas yg selalu hadir .”
“Kepunyaan Alllahlah segala apa yg ada dilangit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yg ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya niscaya Allah akan membuat perhitungan . Maka Allah mengampuni siapa yg dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yg dikehendaki-Nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Rasulullah saw. Bersabda “Tidak akan bergerak kaki seorang hamba pada hari Qiyamat sebelum ditanya tentang umur dalam hal apa ia habiskan tentang ilmunya utk apa ia pergunakan tentang harta kekayaan dari mana dia dapatkan dan ke mana ia belanjakan tentang badannya dalam hal apa dirusakkan.” .
“Dari Abu Hurairah berkata Ketika Nabi saw. Membaca “Yauma idzin tuhadditsu akhbaaroha” beliau bersabda “Tahukah kamu apakah khabaar bumi itu ?” Para sahabat menjawab “Allah dan Rasul-Nya lbh mengetahui.” Nabi bersabda “Khabar bumi itu ialah menjadi saksi atas perbuatan hamba-hamba laki-laki dan perempuan sebagaimana yg terjadi di atasnya bumi berkata “Kamu telah berbuat ini dan itu. Maka itulah khabar beritanya.” .
MANUSIA ADALAH MAKHLUK ALLAH YANG MULTI DIMENSIONAL
Manusia adl makhluk Allah swt. Yang multi dimensional artinya memilikibanyak aspek. Pada dasarnya manusia terdiri dari tiga aspek yg berkaitan yaitu ; Aspek Ruh. Aspek Jasmani. Aspek lingkungan.
Bila dirincii lagi maka aspek Ruh terdiri dari tiga unsur Kemampuan utk mempercayai sesuatu. Kemampuan utk merasakan sesuatu keadaan. Kemampuan utk berfikir.
Aspek Lingkungan pada pokoknya terdiri dari tiga unsur Ekonomi/Maaliyah. Sosial/Ijtimaiyyah. Politik/Siyasiyah.
ASPEK-ASPEK PRIBADI MUSLIM
Untuk tujuan pembinaan praktis mk kita kembangkan tujuh aspek pribadimuslim dan muslimah yaitu Aspek keyakinan. Aspek mental. Aspek pemikiran. Aspek jasmaniyah. Aspek Maaliyah. Aspek Ijtima’iyah. Aspek Siyasiyah.
Aspek keyakina
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek keyakinan adl hal-hal yg berhubungan dgn kemampuan seseorang utk meyakini kebenaran Dienul Islam. Sasaran pembinaan Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki keyakinan yg teguh mengenai kebenaran ajaran Islam.
Sarana pembinaan
Hendaknya tiap muslim dan muslimah membiasakan amalan-amalan sbb Membaca Al-Qur’an Karim minimal satu juz tiap hari dan maksimal sepuluh juz tiap hari. Tadabbur terhadap Al-Qur’an Karim yg ideal pagi lima ayat perhari dan sore lima ayat perhari. Tadabbur secara khusus mengenai ayat-ayat Al-Qur’an yg berhubungan dgn masalah keimanan. Tadabbur terhadap hadits dan siroh rasul dalam masalah keimanan. Tadabbur terhadap nasehat para Sahabat r.a. khususnya dalam masalah keimanan. Tadabbut terhadap nasehat para Alim Ulama ‘Salafu Sholih dalam masalah keimanan. Tadabbur terhadap ciptaan Allah swt. Di alam semesta. Tadabbur terhadap diri sendiri dgn segala tanda-tanda keagungan Allah swt. Yang ada pada tubuh manusia. Tadabbur terhadap segala karunia Allah yg telah diberikan kepada manusia. Selalu berusaha utk taat kepada Allah swt. Dan Rosulnya dalam segala hal. Selalu mengamalkan doa-doa dan wirid yg diajarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selalu berusaha dgn sekuat tenaga menghindari dosa-dosa besar maupun kecil maksiat laghwun dan lahwun. Selalu memohon kepada Allah swt. Agar dijauhkan dari segala keburukan dgn doa-doa ta’awwudz yg diajarkan Allah swt dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Aspek mental
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek mental adl kemampuan seseorang utk mengendalikan perasaannya dlmberbagai situasi.
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki kemampuan mental yg tertinggi yaitu sabar dalam melaksanakan perintah Allah swt menjauhi larangan-Nya dan menerima Qodlo dan Qodar-Nya. Begitu juga bersyukur kepada Allah swt. Dengan hati lisan dan perbuatan atas karunia-karunia Allah yg telah diberikan kepadanya.
Sarana Pembinaan
Menguatkan iman kepada hari akhir dgn bertadabbur terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah mengenai remehnya kehidupan dunia kekekalan kehidupan akhirat dan kepastian bahwa tiap makhluk hidup akan mati. Juga tadabbur mengenai alam barzah dan alam akhirat melalui Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Hidup zuhud dan wara’. Menguatkan iman terhadap qodho’ dan qadar Allah dgn tadabbur ayat Al-Qur’an ataupun hadits Rasul yg berkenaan dgn masalah tersebut . Melaksanakan shalat fardu dgn berjama’ah. Ziarah kubur secara islami . Tadabbur terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah mengenai sabar dan syukur. Membaca siroh Rosul saw siroh para sahabat dan orang-orang sholih utk mengambil I’tibar tentang kekuatan mental mereka dalam menghadapi segala hal. Melaksanakan shiyam wajib dan sunnah. Melaksanakan shalat sunnah terutama qiyamul lail. Mengurus jenazah.
Aspek pemikiran.
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek p-0emikiran adl kemampuan seseorang utk mendekati masalah serta memecahkannya dgn menggunakan kegiatan berfikir.
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki kemampuan berfikir yg memadai dgn memiliki ilmu-ilmu fardlu ‘ain dan fardu kifayah. Sehingga memiliki kemampuan utuk mendekati dan memecahkan masalah baik masalah pribadi keluarga masyarakat maupun negara.
Sarana Pembinaan
Selalu mempelajari Al-Qur’an Al-Hadits Nabawi As-Siroh An-Nabawiyyah dan Siroh Salafus-Solih. Membaca buku-buku tentang ilmu-ilmu dien yg hukumnya fardu ‘ain kemudian ilu-ilmu fardu kifayah. Membaca buku-buku tentang problema ummat Islam baik local regional nasional maupun internasional. Membaca buku-buku saintifik dan teknologi tepat guna. Selalu aktif dalam kegiatan diskusi-diskusi yg bersifat ilmiah. Aktif mengikuti seminar-seminar ilmiah. Latihan pidato dan mengajar. Aktif dalam kegiatan tulis menulis.
Aspek jasmaniyah.
Pengertian
Yang dimaksud aspek jasmaniah adl hal ihwal yg berhubungan dgn tubuh manusia.
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimat wajiblah memiliki tubuh yg sehat dan kuat sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas dalam rangka menegakkan Islam.
Sarana Pembinan Menjaga kebersihan diri keluarga dan lingkungan. Menjaga diri agar tidak jatuh sakit. Memakan makanan yg halal bergizi seimbang dan alami. Menghindar utk memakan dan minum yg haram dan syubhat. Menghindari makanan dan minuman yg bias melemahkan tubuh makanan & minuman dgn memakai bahan tambahan buatan yg lainnya. Berobat secara syar’I bila sakit. Mempelajari buku kedokteran menurut tuntunan Nabi saw. . Memiliki keahlian dan keterampilan dalam salah satu bidang olah raga. Berusaha meningkatkan kekuatan tubuh dan kesegaran jasmani. Mengadakan siyahah . Olah raga dgn frekuensi 2-3 kali perminggu dgn waktu 20-40 menit .
Aspek Maaliyah.
Pengertian
Yang dimaksud aspek maaliyah adl hal ihwal yg berhubungan dgn kemapuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materiil yg pokok yaitu sandang pangan dan papan. Juga kebutuhan Ruhiyah yg pokok yaitu kebutuhan terhadap bimmbingan Islam ilmu pengetahuan dan teman hidup .
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki harta sehingga dapat memenuhi kebutuhan baik jasmani rohani maupun social. Di samping itu setelah selesai melaksanakan tugas kewajibannya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mk wajiblah utk mengeluarkan zakat sesuai dgn ketentuan syari’at Islam dan juga infaq fie sabilillah.
Sarana Pembinan
Wajib bekerja utk mencari rizki yg halal dgn cara yg halal. Menggunakan harta dgn cara yg halal dan hemat. Menghindari dari tabdzir isrof dan kemewahan. Menghindari sejauh-jauhnya dari riba. Menggalakkan infaq atau shadaqoh fi sabilillah. Menabung utk menghadapi kebutuhan mendadak. Mempellajari syari’at Islam yg berkaitan dgn masalah ekonomi. Menggalakkan kewiraswastaan dalam bidang ekonomi. Menggalakkan kerja sama dalam bidang ekonomi. Menggali potensi-potensi ekonomi.
Aspek Ijtima’iyah.
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek ijtima’iyyah adl hal ikhwal yg berhubungan dgn kemampuan seseorang utk berukhuwah Islamiyyah dgn sesama orang-orang beriman.
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah utk minimal dirinya selamat dari sifat merugikan orang lain dalam pergaulan seperti kebencian kedengkian iri hati egoistis atau mementingkan diri sendiri dgn mengorbankan kepentingan orang lain. Sedangkan sasaran maksimal adl tertanamnya jiwa itsar .
Sarana Pembinaan
Berusaha menghindari pertikaian yg disebabkan krn perbedaan pemahaman antara sesama muslim. Mempelajari risalah-risalah tentang persaudaraan dalam Islam sepanjang ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selalu berusaha utk ta’aruf sesama orang beriman. Berusaha mengindari sejauh-jauhnya dari sikap ta’assub kepada pendapat para imam mujtahid dalam masalah yg masih diperselisihkan. Menjauhi debat kusir. Berusaha menjauhi sikap mudah mengkafirkan orang lain tanpa ada bukti nyata yg dibenarkan oleh syari’at Islam. Selalu wasiat-mewasiati dgn kesabaran kebenaran dan kasih saying . Memupuk keikhlasan dalam segala hal baik dalam melontarkan pendapat mengadakan suatu kegiatan atau meluruskan pendapat orang lain. Mengadakan perkumpulan-perkumpulan secara rutin . Mengunjungi teman sesama orang beriman yg sedang ditimpa musibah. Selalau mengadkan kegiatan-kegiatan yg dilakukan secara bersama-sama . Selalu mencari titik temu dgn pihak-pihak yg saling berselisih antara sesama orang beriman. Menanamkan jiwa cinta persatuan antara sesama orang-orang beriman. Berusaha utk bersepakat dalam masalah-masalah pokok Islam dan bertenggang rasa terhadap pendapat orang lain yg berbeda dalam masalah cabang-cabang dari Islam . Mempelajari fiqih menurut madzhab yg dipeluk oleh mayoritas di mana kita berada. Menghindari ta’assub kepada kelompok tertentu tanpa memperhatikan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah. Menggalakkan semangat kembali pada Al-Qur’an hadits nabi dan siroh nabawiyah dalam semua masalah diiniyah.Menjaga hak orang lain terutama hak milik harta kehidupan kehormatan dien dan hak akal.
Aspek Siyasiyah.
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek siasiyah adl semua hal yg berhubungan dgn kemampuan seseorang utk mengatur orang lain baik keluarga kelompok masyarakat maupun negara dan badan-badan internasional.
Sasaran Pembinan
Agar tiap muslim dan muslimat mampu mengatur dan memimpin minimal keluarganya. Untuk selanjutnya mampu memimpin kelompok masyarakat negara maupun badan-badan internasional.
Sarana Pembina
Ilmu-ilmu tentang kepemimpinan dalam Islam. Mempelajari ilmu management dan administrasi. Mengenali manusia dgn segala kelebihan dan kekurangannya . Mengamati kegiatan-kegiatan social ekonomi politik dan budaya masyarakat. Aktif dalam berorganisasi. Berupaya memiliki sifat-sifat pemimpin yg ideal menurut Islam. Menggalakkan musyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah bersama. Menanamkan rasa tanggung jawab terhadap bawahan krn pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Tentang bagaimana ia memimpin anggotanya.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Semua sarana-sarana pembinaan tersebut diatas hendaknya diupayakan utk menjadi kegiatan rutin bias berupa kegiatan harian mingguan bulanan atau tahunan. Semua kegiatan-kegiatan yg disebutkan di atas bukanlah terbatas seperti apa yg tercantum krn ia lbh merupakan contoh-contoh saja dari pada pembatasan. Dalam pelaksanaannya tentu saja tidak kaku namun selalu mengingat situasi kondisi ruang waktu dan biaya.
PENUTUP
Bila kegiatan-kegiatan tersebut diatas dilaksanakan dgn berdasarkan ajaran Islam dan bertujuan mencari ridlo Allah SWT semata mk Insya Allah seseorang akan meningkat setapak demi setapak sehingga menjadi orang mukmin yg seimbang dari segala aspeknya sehingga mampu mengemban amanat Allah SWT dalam QS. Asyy-Syuro 13 At-Taubah 105 Al-Muzammil 5 Al-Ankabut 1-2 Al-Baqoroh 214 Ali Imron 142.
“Dia mensyariatkan bagi kamu sekalian dien itu yg ia juga Dia wasiatkan kepada Nuh Islam itu juga telah kami wahyukan kepadamu Muhammad Islam itu pula telah kami wasiatkan kepada Ibrohim Musa dan Isa tegakkanlah olehmu sekalian Dien itu dan janganlah kamu sekalian bercerai-berai dalam .”
“Dan katakanlah “Bekerjalah kamu maka Allah dan Rasu-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Yang mengetahui akan yg ghoib dan yg nyata lalu diberitakan-Nya kepada kamu yg telah kamu kerjakan.”
“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yg berat.”
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan “Kami telah beriman.” sedang mereka tidak diuji lagi ?”
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah padahal belum dating kepadamu sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelummu ? Mereka ditimpa oleh mala petaka dan kesengsaraan serta digoncangkan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya “Kapankah datangnya pertolongan Allah ? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yg berjihad di antara kamu dan belum nyata orang-orang yg sabar . “
Rasulullah saw. Bersabda Artinya “Sesungguhnya tiadalah seseorang akan mampu menegakkan dienullah kecuali barang siapa yg meliputi Islam dari segala aspeknya.”
Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
sumber file al_islam.chm