Sajak Kedewasaan 28112010
Sejak sentuhan dawai mendentingkan alunan musik kehidupan
Sajak nafas ikut memainkan lagunya
Bagai prosa yang larasnya indah
pun ironi yang tak luput merapah
Di ranah kecilmu, kau bisa berpangku tangan
Bermain dengan puing-puing reruntuhan
Hanya berlari di pesisir pantai, dan membiarkan dirimu dibius sunyi
saat nyiur dan nyanyian laut yang sendiri menemani
Menitipkan rangkai cerita pada lalunya jejak, melukiskan mimpi pada awan yang berarak
Di detik yang merangkak pada tapak perjalananmu
Tak ingin ku tatap langkah yang tertinggal
Teruslah berjalan menuju pijakan ketegaran
Tak ingin ku lihat matamu bergerimis
Belajarlah dengan sekeras gelombang samudera, menerjang kelemahan apatis
Tak ada saatnya berhenti tuk melihat diri sendiri
Tatalah kembali tapak-tapak yang berserak, tuk selarik senyuman yang mengembang bersemi
Tak mungkin akan terlihat luasnya cakrawala, bila hanya satu jendela yang terbuka
Tak mungkin bijaksana memandang dunia, bila hanya satu lingkungan yang mengeja
Melihat pelangi dengan segala warna, mengetuk rasa dengan segala biliknya, mengenal manusia dengan berbagai perniknya
Semua butuh kedewasaan diri, butuh tekad kuat di hati
Tuk menyusuri bijaknya hari-hari, tuk fase baru yang lebih berarti
Transisi! Belajarlah, Berlayarlah, Berpijarlah!
Tuk jiwa pemimpinmu, tuk gema dewasamu
Bersama..Karna asanya kami, kan ada atas pundakmu..
Bersama..Karna asanya kami, kan ada atas pundakmu..
Penulis : Nurbarida Intan
Terima kasih Ukhti Iin yg telah berbagi catatannya dalam Dimensi Kehidupan ini..Semoga apa yg diberikan di dalam blog ini dapat memberikan motivasi, pengingat, serta terus meningkatkan ke-Imanan dan senantiasa menjalankan syariat-syariat tuntunan agama dalam kehidupan kita semua..Aamiin..Aamiin..Ya Rabbal Alamin..