DIMENSI KEHIDUPAN

Selayang Pandang:  
Assalamu'alaikum Wr.Wb Ya Akhi Wa Ukhti :)

Ahlan wa sahlan di Dimensi Kehidupan.

Hadirnya Dimensi Kehidupan sebagai pengingat dalam kehidupan,

agar kita selalu Istiqamah dan mengingatNya dalam kehidupan ini.

Dimana kehidupan yang luas, mungkin diantara kita pernah

melakukan berbagai hal yang salah di kehidupan ini.

Dimen berharap dengan sedikit pengambaran yang ada dalam konten blog dimen ini

membuat kehidupan kita lebih bermakna dan lebih mempunyai arti serta mawas diri di kehidupan ini.

Syukron atas kunjungannya. Barakallah wa Jazakumullahu Khairan Ya Akhi Wa Ukhti.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb





















ARTIKEL DIMENSI KEHIDUPAN

gravatar

..Air Mata Kesombongan Hidup..

Tatkala sejenak merenung dengan keindahan dunia..
Kita ingin rasa'y hidup selama'y seperti ini..
Hidup yg enak..Hunian yg nyaman..Apa pun yg kita inginkan tersedia..
Ingin berbelanja tinggal ambil uang ke Bank..ATM tinggal dipergunakan..
Fasilitas hidup lengkap..Mau jalan"ke luar negeri tinggal menentukan hari..
Perawatan tubuh rutinitas dilakukan..Sepintas dalam pikiran..
Tak ada satupun yg kita tak bisa lakukan dan inginkan..
Bagaikan penguasa yg mempunyai segala'y di muka bumi ini..


Sedikit bercerita tentang kisah orang yg sangatlah sombong dalam kehidupan'y..
Perlu diperhatikan oleh Sobat pembaca disini, cerita ini hanyalah karanganku yg mungkin
sering kita jumpai dalam kehidupan..Jika ada kesamaan nama, pekerjaan dan segala yg menyangkut di dalam'y,
sekira'y dapat dimaklumi..
Bacalah dengan perlahan namun pasti..

========> Tik....Tuk...Tik....Tuk....
Begitu suara detik"yg mengiringi waktu..
Hari itu menunjukkan pukul 09.20..Pagi yg cerah diwarnai dengan kicauan suara burung
bercampur bising'y kendaraan yg melintas di sana..Sebuah mobil mewah tampak di sebuah
pasar tradisional yg ingin memarkirkan kendaraan'y..
Dengan plat nomor kendaraan yg mungkin sekilas orang bisa
tau siapa pemilik kendaraan itu..Pintu sayap kanan terbuka..
Seorang supir turun dan langsung membukakan pintu tengah mobil itu..
Seorang Ibu turun dari mobil..Hwaaah...Accessories nampak berkilauan
di tangan, leher, serta anting yg menggantungi telinga'y lengkap
dengan kaca mata ekslusif yg menutupi kedua bola mata'y..
Orang sekitar memandangi wanita itu dengan saksama tanpa berkedip..
Bak putri kayangan yg turun dari langit..

Dina adalah nama ibu dalam ceritaku ini..Ketika Ibu Dina berjalan, sang supir membukakan payung
u/ Ibu Dina..Sebenar'y panas pagi merupakan vitamin buat tubuh, namun Ibu Dina tak mau kulit'y yg halus nan putih
terkena panas terik'y matahari..Dia ingin berbelanja sesuatu karena di pasar seperti ini Ibu Dina berpikir
kalau barang"cukup ekonomis dan sangatlah murah bagi'y disamping ia ingin melihat ruko"milik'y..Ketika hendak memasuki pasar tradisonal..
Tersentak hati sang Ibu ketika tas yg dia bawa dirampas oleh seseorang yg tak dikenal'y..
Lalu pemuda itu kabur..Masyarakat sekitar menyaksikan kejadian perampasan tas Ibu Dina..
Singkat cerita masyarakat yg menyaksikan serentak mengejar pemuda tanggung itu..
Namun tak main"pemuda itu selain seram dengan hiasan tatoo ditubuh'y, dia juga membawa senjata tajam yg siap melukai sekitar'y..

Dari arah yg berlawanan pemuda itu menabrak sepeda motor milik Budi..Sosok pemuda tampan yg memakai baju kokoh yg
putih dan bersih turun dari sepeda motor tua'y..Spontan suara sayup"terdengar dari kejauhan yg meneriakkan..
...."Maliiiing...Maliiiing...."..Budi langsung memegang tangan pemuda itu dan berusaha menarik tas yg pemuda itu bawa..
Pemuda itu memukul Budi..Namun Budi yg pernah belajar bela diri, tak hanya diam dengan pukulan itu..
Tangkisan Budi ternyata meleset dan pukulan mengenai bagian perut Budi..

"Kalian semua menjauh...Menjauh dari pemuda ini..Hay anak muda, jika itu bukan hartamu jangan kau rampas tas tersebut
walau sekalipun harta itu akan kau pergunakan u/kebaikan sekalipun..Namun yg haram tetaplah haram..
Kembalikanlah kepada pemilik'y..",(Tegas kata Budi sambil memegang perut'y yg sakit karena pukulan pemuda itu)..
"Tak Usah banyak ngomong..Minggir atau celurit ku yg tajam ini mendarat di tubuhmu..",(Sentak pemuda yg sudah kesetanan)..
"Silahkan anak muda, jika kau ingin mendaratkan celuritmu itu..Aku tetap menghalangi perbuatan kejimu ini..",(Budi yg sambil
mengambil ancang"u/bersiap"melawan pemuda itu)..

Tanpa panjang lebar pemuda itu memukul kembali Budi dan sambil memegang tas serta celuritnya..Mengayunkan celurit itu
ke batang leher Budi, namun Budi masih bisa mengelak serangan itu..Namun ketika pemuda itu mengayunkan ke tangan Budi...
Cruuuush....brrrrr...darah segar mengalir membasahi tanah..Namun Budi tak tinggal diam, dia membalas serangan pemuda itu dengan
bekal dari guru'y sewaktu ia belajar bela diri..Sentak Ibu Dina kaget melihat darah yg terus mengalir dari tangan Budi..
Ibu Dina berusaha menelpon polisi dari ponsel sang supir..Namun apa daya batery ponsel sang supir ternyata low..
Lanjut cerita..Budi berusaha mengambil tas itu dengan memukul pundak dan leher yg membuat pemuda tersebut jatuh dengan sikutnya..
Celurit serta tas pun jatuh..Spontan masa ingin mengeroyok pemuda itu setelah jatuh..
Pemuda itu langsung berlari meninggalkan keramaian dan ternyata teman'y sudah menunggu di atas motor dan mereka langsung
kabur meninggalkan hasil rampasan dan celuritnya..

Budi yg tak kuasa menahan perih karena celurit tersebut seolah tak mampu u/melangkah mengembalikan tas Ibu Dina krn lemah akan darah yg terus
mengalir dari tangan'y..Ibu Dina menghampiri Budi.."
Terima kasih kau telah menolongku..Sebagai balasan'y ini ambilah uang ini u/kau berobat ke Dokter..",(Ibu Dina memberikan 5 lembar uang ratusan dari tas'y)..
Budi terdiam dan kaget melihat sikap Ibu Dina..
"Kenapa masih kurang u/mu berobat uang ini..??",(Tanya Ibu Dina sambil mengeluarkan 5 lembar lagi uang pecahan ratusan..)
"Afwan..Maaf..Ibu..Ananda mau bertanya..Apa Ibu seorang muslimah..??",(Tanya si Budi dengan nada rendah)..
"Ya..Saya beragama Islam..Dan tak penting bagimu u/tau agamaku sekarang ini..",(Jawab Ibu Dina sambil mengangkat dagu'y dan memegang uang itu)..

Budi berkata kepada Ibu tersebut..
Maaf Ibu, bukan saya tak mau menerima uang dari Ibu, namun saya menolong anda memang sudah kewajiban saya u/menolong sesama..
Saya tau Ibu berkecukupan dalam hidup ini, namun Ibu perlu ingat..Dan Ibu perlu perhatikan harta"itu..
Semua harta yg Ibu punya hanyalah titipan dari-Nya..Mungkin skrng Ibu bisa menikmati harta tersebut..
Tetapi jangan Ibu lupa akan amanah dalam hidup ini..Harta itu adalah amanah dari-Nya..
Sebagian dari harta itu adalah milik fakir miskin yg wajib kita keluarkan..

Allah sangat membenci orang"seperti ini :
1.  Kikirnya orang-orang kaya
2.  Takabburnya orang-orang miskin
3.  Rakusnya para ulama
4.  Minimnya rasa malu para wanita
5.  Suka dunia orang-orang yang sudah tua renta
6.  Malasnya para pemuda
7.  Kejinya para penguasa
8.  Pengecutnya para tentara perang
9.  Ujubnya para zahid
10. Riya'nya para ahli ibadah
Kesombongan hanya akan menyesakkan dada pelakunya dan memuakkan orang yang dihadapinya..
Kesombongan hanya akan merenggangkan keakraban yang selama ini sudah terbina..
Kesombongan hanya akan membuat jiwa tidak terkontrol sehingga meremehkan setiap orang yang dihadapinya..
Sungguh lebih gila jika kesombongan itu dilakukan oleh orang-orang miskin papa yang tidak memiliki apa-apa..
Beda antara harga diri dengan kesombongan. Harga diri adalah mempertahakan kehormatan diri jika dihina,
sedangkan sombong adalah meremehkan sesama..

Ibu itu kaget karena orang yg menolong'y ini adalah seseorang yg ahli ibadah dan tau akan agama..
Ibu itu menangis..Terus menangisi kehidupan'y dan harta'y yg hanyalah titipan dari-Nya..
"Saya baru menyadari hal itu..Ucapanmu sungguh membuat saya tersentuh dan mengetahui makna hidup ini
dan saya ingin mengkaji lebih dlm masalah agama..",(Kata Ibu Dina)..
"Saya hanyalah kebetulan lewat sini..Mungin tanpa kejadian itu, kita tidak dipertemukan,Ibu..",(Jawab Budi..Sambil tersenyum menahan sakit pada tangany)..
"Mari Budi ikutlah bersamaku..Aku ingin membawamu u/berobat dan membersihkan lukamu..Biarlah sepeda motormu disini..
Aku akan menyuruh orang u/menjaga kendaraanmu..Lukamu akan parah jika tak segera di obati..",(Pinta sang Ibu kepada Budi agar dapat membawa'y berobat..)
"Terima kasih Ibu..",(Singkat jawab Budi)..

Dan singkat cerita Budi dibawa Ibu Dina berobat..Dan Ibu Dina meminta Budi u/mengajarkan'y Ilmu Agama lebih jauh..
Hari - hari Ibu Dina penuh dengan nuansa Islami..Ibu Dina bersyukur kepada Allah karena dia dipertemukan dengan
Budi yg mengajarinya tentang agama..Ibu Dina dapat mengerti dan paham akan segala yg ada dalam kehidupan ini adalah amanah..

Hay..Sobat pembaca..Walau tulisanku ini hanyalah tulisan biasa"aj..Harap maklum belum terbiasa menulis..
Mungkin bisa kalian tersenyum bahkan sedikit ketawa..,hoho...Karena mungkin tak terlalu sebagus tulisan kalian..
Tapi masukan dari sobat pembaca sangatlah bermanfaat u/ku kedepan dalam menulis..
Syukron...
:-)

By: -Dimensi Kehidupan-



Entri Populer